Bogor – Bisnispos.Kegiatan Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Ar-Rahmah Duta Mekar Asri, Cileungsi, Bogor, Minggu (16/11/2025), berlangsung khidmat dan disambut penuh antusias oleh jamaah. Dalam tausyiahnya, KH. Cholil Nafis menegaskan bahwa Maulid Nabi merupakan bentuk ekspresi kegembiraan umat Islam atas kelahiran Nabi Muhammad saw sebagai teladan utama bagi umat manusia.
Menurut KH. Cholil, penggunaan istilah merayakan lebih tepat dibandingkan memperingati, karena Maulid adalah momentum ungkapan syukur dan kebahagiaan. “Maulid adalah ekspresi syukur dan kegembiraan. Maka istilahnya adalah merayakan Maulid Nabi,” ujarnya di hadapan jamaah.
Empat Syarat Sahnya Maulid Nabi
Dalam penjelasannya, KH. Cholil menguraikan empat syarat yang membuat kegiatan Maulid Nabi dianggap sah, yaitu:
- Berkumpulnya jamaah,
- Adanya pembacaan ayat suci Al-Qur’an,
- Penyampaian sirah atau kisah hidup Nabi Muhammad saw, dan
- Penyediaan hidangan makanan bagi jamaah.
“Jika satu saja dari unsur itu tidak terpenuhi, maka belum bisa disebut Maulid Nabi,” tegasnya.
Prihatin: 65% Umat Islam Belum Bisa Membaca Al-Qur’an
KH. Cholil juga menyoroti kondisi umat Islam Indonesia yang masih banyak belum bisa membaca Al-Qur’an. Ia menyebutkan data yang menunjukkan sekitar 65 persen umat Islam di tanah air masih buta aksara Al-Qur’an.
Karena itu, ia mendorong Masjid Ar-Rahmah untuk menjadi pusat pembelajaran Al-Qur’an bagi masyarakat sekitar. “Masjid harus menjadi tempat pembinaan. Saya berharap di sini bisa dibuka kelas belajar Al-Qur’an agar umat semakin dekat dengan kitab sucinya,” pesannya.
Acara Maulid ditutup dengan suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan, menjadi momentum penting dalam memperkuat spiritualitas dan edukasi keagamaan masyarakat setempat.










